Page cover

Unlock the Secrets to Cold Calling Success with MiiTel

Temukan Kunci Sukses Cold Calling lewat MiiTel

UNDERSTANDING COLD CALLING IN TODAY’S MARKET

Meskipun saat ini terdapat banyak saluran pemasaran digital, cold calling (panggilan penawaran tanpa janji sebelumnya) tetap menjadi bagian penting dalam strategi penjualan. Di era digital yang penuh dengan informasi dan gangguan, koneksi personal menjadi semakin berharga. Cold calling menawarkan sentuhan langsung dan manusiawi kepada calon pelanggan. Berikut manfaat utamanya:

  1. Build Immediate Rapport (Membangun Hubungan dengan Cepat) Berbeda dengan email atau media sosial, cold calling memungkinkan interaksi langsung secara real-time. Ini membantu membangun kedekatan secara instan dan memungkinkan sales menyesuaikan pendekatan mereka sesuai respons calon pelanggan.

  2. Clarify Complex Offers (Menjelaskan Penawaran yang Rumit) Untuk produk atau layanan yang membutuhkan penjelasan mendalam, cold calling memberi ruang untuk menyampaikan informasi secara lebih jelas dan disesuaikan dengan kebutuhan atau kekhawatiran masing-masing calon pelanggan — hal yang sulit dilakukan melalui saluran digital.

  3. Reach Decision Makers Directly (Menghubungi Pengambil Keputusan Secara Langsung) Cold calling memungkinkan tim penjualan untuk lebih mudah melewati penjaga pintu (gatekeeper) dan langsung berbicara dengan pengambil keputusan, sehingga proses penjualan bisa berjalan lebih cepat.

  4. Gather Instant Feedback (Mendapatkan Umpan Balik Secara Langsung) Karena dilakukan secara langsung, cold calling memberikan feedback instan dari calon pelanggan. Masukan ini sangat berguna untuk menyempurnakan strategi penjualan dan meningkatkan penawaran produk atau layanan.

Secara keseluruhan, cold calling tetap relevan dan efektif, terutama untuk membangun koneksi personal dalam dunia yang semakin digital.


Mindset & Prepation for Cold Calling Success

Pola pikir (mindset) yang dimiliki seorang tenaga penjualan saat melakukan cold calling sangat memengaruhi tingkat keberhasilannya. Cold calling bukan sekadar menawarkan produk atau layanan, melainkan tentang membangun percakapan, menjalin hubungan, dan memberikan solusi bagi calon pelanggan. Memiliki pola pikir yang positif dan tahan banting sangat penting, karena memberikan dampak sebagai berikut:

  1. Tahan terhadap Penolakan Penolakan adalah bagian alami dari cold calling. Tenaga penjual dengan growth mindset (pola pikir berkembang) tidak menganggap penolakan sebagai kegagalan pribadi, melainkan sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki pendekatan.

  2. Percaya Diri Kepercayaan diri menular. Saat tenaga penjual benar-benar yakin terhadap nilai dari apa yang mereka tawarkan, keyakinan itu akan terdengar dalam suara dan sikap mereka, memberikan kesan positif pada calon pelanggan.

  3. Fleksibel dan Adaptif Pola pikir yang terbuka dan fleksibel memungkinkan tenaga penjualan untuk menyesuaikan pendekatan secara real-time, berdasarkan tanggapan dan umpan balik dari calon pelanggan.

  4. Gigih dan Tidak Mudah Menyerah Sukses dalam cold calling jarang terjadi hanya dalam satu kali panggilan. Memahami bahwa diperlukan usaha berulang akan menumbuhkan sikap gigih yang sangat penting untuk mencapai hasil.


Challenges Faced by Sales Teams Today

Tantangan Cold Calling di Era Penjualan Modern

Meskipun cold calling memiliki banyak manfaat, dalam lingkungan penjualan saat ini, metode ini juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

  1. Increased Competition (Persaingan yang Semakin Ketat) Calon pelanggan kini lebih terinformasi karena mudahnya akses informasi di internet. Mereka juga sering dihubungi oleh banyak kompetitor, sehingga menarik perhatian mereka menjadi jauh lebih sulit.

  2. Call Aversion (Penolakan terhadap Panggilan) Maraknya panggilan spam membuat banyak orang enggan menjawab nomor tak dikenal. Mengatasi rasa skeptis awal ini membutuhkan keterampilan dan pendekatan yang lebih cermat.

  3. Difficulty in Reaching Prospects (Sulit Menghubungi Calon Pelanggan) Tren kerja jarak jauh dan berkurangnya interaksi di kantor fisik membuat akses langsung ke pengambil keputusan menjadi lebih sulit. Banyak dari mereka menyaring panggilan atau menggunakan teknologi pemblokiran.

  4. High Expectations (Ekspektasi yang Lebih Tinggi) Calon pelanggan sekarang mengharapkan pitch yang personal dan relevan. Skrip penjualan yang bersifat umum sudah tidak efektif. Tim penjualan harus memahami tantangan dan kebutuhan spesifik dari tiap calon klien.

  5. Maintaining Motivation (Menjaga Motivasi) Karena sering menghadapi penolakan, cold calling bisa menurunkan semangat tim. Menjaga semangat dan motivasi menjadi tantangan yang harus dikelola secara konsisten.

Solusi: Menggunakan Teknologi dan Strategi yang Tepat


Pre Call Preparation: Researching Your Prospect and Planning Your Call Strategy

Researching Your Prospect
Planning Your Call Strategy

  • Understand Their Business: Gunakan situs web perusahaan, LinkedIn, publikasi industri, dan media sosial untuk mempelajari tentang bisnis prospek, industrinya, tantangan yang dihadapi, serta para kompetitornya.

  • Know the Decision Maker: Identifikasi tidak hanya nama dan jabatan, tetapi juga minat profesional atau permasalahan yang sedang dihadapi oleh orang yang akan Anda hubungi.

  • Recent Events: Cari berita atau peristiwa terbaru yang berkaitan dengan prospek atau bisnis mereka yang bisa Anda jadikan referensi untuk mempersonalisasi panggilan dan menunjukkan ketertarikan yang tulus.

    Ask ChatGPT

  • Objective: Tentukan tujuan yang ingin Anda capai melalui panggilan, apakah itu menjadwalkan pertemuan, mengumpulkan informasi, atau langsung menawarkan produk atau layanan.

  • Opening Statement: Rencanakan bagaimana Anda akan memperkenalkan diri dan menarik perhatian prospek dalam beberapa detik pertama.

  • Value Proposition: Sesuaikan nilai penawaran Anda berdasarkan hasil riset sebelumnya agar lebih relevan dan menarik bagi prospek.

  • Questions: Siapkan pertanyaan terbuka yang mendorong percakapan dan membantu Anda memahami kebutuhan serta tantangan prospek secara lebih mendalam.

  • Handling Objections: Antisipasi keberatan yang mungkin muncul dan siapkan jawaban yang tepat untuk mengatasinya secara profesional.

  • Closing: Miliki rencana yang jelas tentang bagaimana Anda ingin menutup panggilan, seperti tindak lanjut atau kesepakatan yang diharapkan.


ESTABLISHING COLD CALLING OBJECTIVES

Define Clear Objectives

Mulailah dengan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur untuk aktivitas cold calling. Tujuan ini bisa berupa menghasilkan sejumlah prospek (leads), menjadwalkan jumlah pertemuan tertentu, atau mencapai target pendapatan penjualan tertentu.

Understand Target Audience

Selanjutnya, pahami secara menyeluruh audiens target atau segmen pasar yang akan menjadi fokus cold calling. Identifikasi karakteristik demografis, masalah utama (pain points), kebutuhan, dan preferensi mereka agar pendekatan dapat disesuaikan secara efektif.

Set Quantifiable Targets

Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan dan pemahaman terhadap target audiens, tetapkan target kuantitatif untuk aktivitas cold calling. Target ini harus realistis, dapat dicapai, dan selaras dengan tujuan penjualan dan bisnis secara keseluruhan.

Consider Conversion Rates

Gunakan data historis dan tingkat konversi untuk menetapkan target secara efektif. Analisis metrik kinerja sebelumnya seperti rasio panggilan ke prospek (call-to-lead), rasio prospek ke penjualan (lead-to-sale), serta nilai rata-rata transaksi untuk membantu menyusun target yang tepat. Pastikan target bersifat menantang namun tetap dapat dicapai, dengan mempertimbangkan kinerja sebelumnya dan kondisi pasar saat ini.

Break Down Targets

Uraikan target besar menjadi langkah-langkah kecil yang dapat ditindaklanjuti, agar lebih mudah dikelola dan dipantau. Misalnya, jika target bulanan adalah menghasilkan 100 prospek, maka target tersebut bisa dipecah menjadi target harian atau mingguan untuk memantau progres secara lebih efektif.

Monitor Progress Regularly

Pantau dan lacak progres secara terus-menerus terhadap target yang telah ditetapkan. Gunakan alat analitik penjualan, sistem CRM, atau dasbor kinerja untuk memantau metrik utama secara real-time. Tinjau performa secara rutin dan lakukan penyesuaian strategi atau target berdasarkan wawasan dari data kinerja yang dikumpulkan.

Provide Support and Training

Berikan dukungan, sumber daya, dan pelatihan yang dibutuhkan kepada tenaga penjual agar mereka bisa mencapai target secara efektif. Berikan panduan tentang praktik terbaik dalam cold calling, akses ke skrip penjualan atau template panggilan, dan lakukan pelatihan rutin untuk meningkatkan keterampilan dan teknik mereka.

Celebrate Achievements

Berikan pengakuan dan rayakan pencapaian individu maupun tim saat target berhasil dicapai atau bahkan dilampaui. Penguatan positif dan apresiasi ini dapat meningkatkan semangat, motivasi, dan keterlibatan tim penjualan untuk terus berusaha meraih target berikutnya.


Determining Number of Agents Needed

Average Conversion Rate

Tentukan rata-rata tingkat konversi dari panggilan ke pertemuan. Angka ini akan bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti industri, jenis audiens yang ditargetkan, dan seberapa efektif pitch penjualan yang digunakan.

Average Call Volume per Agent

Perkirakan jumlah rata-rata panggilan yang dapat dilakukan oleh setiap agen dalam sebulan. Hal ini bergantung pada faktor seperti jam kerja, waktu istirahat, dan durasi rata-rata setiap panggilan.

Meeting Target

Tentukan target jumlah pertemuan yang ingin dicapai dalam sebulan sebagai acuan keberhasilan aktivitas cold calling. Target ini harus realistis dan disesuaikan dengan kapasitas tim serta rasio konversi yang ada.

Simulasi

  • Average Conversion Rate: 5%

  • Average Call Volume per Agent: 250 calls per month

Let’s Calculate!


IMPLEMENTASI DATA COLD CALLING DI MIITEL

“Funnel” to Assess Success Rate

Manfaat Menu Funnel

  • Melacak performa panggilan secara real-time.

  • Mengukur pencapaian KPI berdasarkan data aktual.

  • Membantu manajer dan tim memahami pola performa dan area yang perlu ditingkatkan.

  • Mempermudah evaluasi efektivitas skrip atau pendekatan panggilan.

Advanced Dialer Capabilities

Predictive Dialer: Secara otomatis menghubungi nomor dari daftar yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga mengurangi waktu yang dihabiskan untuk melakukan panggilan secara manual dan meningkatkan volume panggilan.

Click to Call: Memungkinkan tenaga penjualan untuk menghubungi prospek langsung dari CRM atau browser web hanya dengan satu klik, sehingga mempercepat dan menyederhanakan proses panggilan.

Real-Time Call Analytics and Guidance

  • Live Monitoring: Supervisor dapat memantau panggilan secara real-time, memberikan umpan balik atau bantuan langsung jika diperlukan. Fitur ini sangat berharga untuk keperluan pelatihan dan menjaga kualitas layanan.

  • Call Recording and Playback: Setiap panggilan direkam untuk ditinjau kembali, memungkinkan tenaga penjualan dan manajer untuk menganalisis performa, memahami reaksi pelanggan, serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

  • Speech Analytics: Menggunakan teknologi AI untuk menganalisis isi percakapan, mengidentifikasi tema utama, sentimen pelanggan, dan kepatuhan terhadap standar praktik terbaik. Wawasan ini membantu dalam menyempurnakan strategi dan pendekatan penjualan.

Performance Dashboard

MiiTel Analytics: Menyediakan gambaran menyeluruh tentang metrik kinerja individu maupun tim, termasuk jumlah panggilan, durasi, hasil panggilan, dan tingkat konversi. Data ini sangat penting untuk menetapkan target dan memantau perkembangan kinerja.


DATA DRIVEN STRATEGIES (1)

DATA DRIVEN STRATEGIES (1)

Call Volume and Patterns: MiiTel Analytics dapat melacak tren volume panggilan dari waktu ke waktu, termasuk jam dan hari sibuk, sehingga bisnis dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan memastikan jumlah staf yang memadai selama periode dengan lalu lintas tinggi. Memahami pola panggilan membantu bisnis dalam mengoptimalkan penjadwalan tenaga kerja dan meningkatkan respon layanan pelanggan.

Call Duration and Frequency: Analisis terhadap metrik durasi panggilan juga dapat memberikan wawasan penting tentang interaksi dengan pelanggan. Bisnis dapat mengidentifikasi pola seperti panggilan berdurasi panjang yang menunjukkan interaksi penjualan atau dukungan yang berhasil, serta panggilan pendek yang sering terjadi yang mungkin mengindikasikan masalah kepuasan pelanggan atau efisiensi layanan. Dengan data ini, bisnis dapat menyesuaikan program pelatihan dan strategi komunikasi untuk menangani kebutuhan atau tantangan tertentu secara lebih tepat.

DATA DRIVEN STRATEGIES (2)

Analisis Hasil Panggilan (Call Outcome Analysis): MiiTel Analytics dapat melacak berbagai hasil panggilan, seperti konversi penjualan yang berhasil, kesempatan yang terlewat, atau masalah pelanggan yang belum terselesaikan. Dengan menganalisis data hasil panggilan, bisnis dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, menyempurnakan skrip penjualan atau dukungan, serta memberikan pembinaan yang lebih terarah kepada karyawan.

Selain itu, bisnis juga dapat mengelompokkan hasil panggilan berdasarkan berbagai parameter, seperti demografi pelanggan atau kategori produk/layanan, untuk memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang audiens mereka dan menyempurnakan strategi penargetan secara lebih efektif.

DATA DRIVEN STRATEGIES (3)

Pemantauan Kualitas (Quality Monitoring): MiiTel Analytics dapat mengintegrasikan fitur perekaman dan transkripsi panggilan, memungkinkan bisnis untuk memantau kualitas panggilan serta kepatuhan terhadap panduan skrip. Dengan meninjau rekaman dan transkrip panggilan, bisnis dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam interaksi dengan pelanggan, seperti kepatuhan terhadap skrip, keterampilan komunikasi, atau pengetahuan produk.

Integrasi Umpan Balik Pelanggan (Customer Feedback Integration): Dengan mengintegrasikan MiiTel Analytics ke dalam mekanisme umpan balik pelanggan—seperti survei pasca-panggilan atau alat analisis sentimen—bisnis dapat mengumpulkan wawasan langsung mengenai kepuasan dan persepsi pelanggan. Dengan menghubungkan metrik performa panggilan dengan data umpan balik pelanggan, bisnis dapat mengenali pola dan tren, memprioritaskan area untuk perbaikan, serta menyesuaikan strategi mereka guna menangani titik masalah atau peluang peningkatan secara lebih tepat sasaran.


PRACTICAL TIPS AND TRICKS

CRAFTING COMPELLING OPENINGS (1)

Pembukaan (Introduction)

Halo, [Nama Prospek], saya [Nama Anda] dari [Nama Perusahaan Anda]. Apa kabar hari ini?

Membangun Hubungan (Build Rapport)

Semoga saya tidak mengganggu. Saya sempat melihat bahwa [sebutkan sesuatu yang relevan atau menarik tentang prospek atau perusahaannya].

Membangkitkan Rasa Ingin Tahu (Curiosity Hook)

Saya menelepon karena kami telah membantu beberapa perusahaan serupa di industri [Industri Prospek] untuk [sebutkan hasil atau manfaat yang dicapai].

Mengidentifikasi Tantangan (Identify Pain Points)

Saya memahami bahwa banyak perusahaan di bidang ini sering menghadapi tantangan seperti [sebutkan masalah umum di industri mereka]. Apakah saat ini Anda mengalami kendala terkait [topik atau isu yang relevan]?

Menawarkan Solusi (Offer Solution)

Solusi kami memang dirancang khusus untuk mengatasi [sebutkan tantangan tersebut]. Beberapa klien kami telah merasakan manfaatnya, seperti [sebutkan hasil atau manfaat yang nyata].

Mengonfirmasi Ketertarikan (Confirm Interest)

Apakah ini terdengar seperti sesuatu yang bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan Anda?

CRAFTING COMPELLING OPENINGS (2)

Menanggapi Keberatan (Address Objection)

Saya mengerti jika Anda memiliki beberapa pertimbangan. Apakah ada pertanyaan atau hal yang masih membuat Anda ragu?

Memberikan Informasi Tambahan (Provide Additional Information)

Izinkan saya menjelaskan lebih lanjut tentang solusi kami dan bagaimana hal ini dapat secara spesifik membantu perusahaan Anda.

Menutup dengan Ajakan (Close)

Berdasarkan apa yang sudah kita diskusikan, apakah Anda tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut?

Tindak Lanjut (Follow up)

Jika Anda belum siap untuk membuat keputusan sekarang, bolehkah saya menghubungi Anda kembali minggu depan?

Ucapan Terima Kasih (Thank you)

Terima kasih atas waktunya hari ini, [Nama Prospek]. Saya menantikan kesempatan untuk berbicara lagi dengan Anda dalam waktu dekat.

OVERCOMING OBJECTIONS (1)

Teknik komunikasi dalam menangani keberatan prospek (objection handling) dalam proses penjualan. Fokus pada cara berkomunikasi yang efektif dan empatik saat prospek menyampaikan keraguan atau keberatan, melalui tiga langkah utama:

  • Mendengarkan Secara Aktif: Dengarkan dengan saksama setiap kekhawatiran atau keberatan yang disampaikan prospek tanpa menyela. Tunjukkan bahwa Anda memahami dan menghargai pandangan mereka dengan memberikan respon yang empatik.

  • Memastikan Pemahaman: Ulangi kembali poin keberatan yang disampaikan untuk memastikan bahwa Anda memahaminya dengan benar. Ajukan pertanyaan lanjutan yang mendalam untuk menggali alasan sebenarnya di balik keberatan tersebut.

  • Memberikan Solusi: Tanggapi kekhawatiran prospek dengan solusi yang relevan dan tepat sasaran. Soroti bagaimana produk atau layanan Anda secara langsung menjawab kebutuhan atau tantangan yang mereka hadapi.

OVERCOMING OBJECTIONS (2)

Strategi dalam proses penjualan, khususnya pada tahap penanganan keberatan dan penutupan penjualan (closing). Secara lebih spesifik, ini membahas tiga teknik penting dalam sales:

  • Bukti Sosial (Social Proof): Digunakan untuk membangun kepercayaan prospek melalui kisah nyata dari pelanggan lain yang sudah berhasil menggunakan produk/layanan Anda.

  • Penanganan Keberatan Secara Proaktif: Strategi untuk mengantisipasi dan mengatasi keberatan prospek sebelum mereka mengutarakannya, sehingga proses penjualan berjalan lebih lancar.

  • Meminta Komitmen (Ask for Commitment): Langkah akhir untuk mengonversi prospek menjadi pelanggan dengan mengajak mereka mengambil tindakan setelah semua kekhawatiran terjawab.

Thank you Close the Gaps, Close more Deals

Last updated

Was this helpful?